ZONAKAWANUA.COM, MANADO – Rapat dengar pendapat yang digelar Komisi IV DPRD Kota Manado, membahas polemik penggabungan dua Sekolah Dasar berlangsung alot.
Betapa tidak, dalam hearing yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado, Deysie Lumowa didampingi Sekretaris Steven Tumiwa, warga tetap kukuh pada tuntutannya menolak merger tersebut, Senin (27/06/2022).
“Kami sepakat menolak merger ini apapun alasannya. Kami mohon ibu kepala Dinas dan pimpinan Komisi IV dapat mendengar suara hati kami, suara hati anak-anak kami” ujar Decky Domits salah satu perwakilan orang tua murid.
Menanggapi tuntutan para orang tua murid, Anggota Komisi IV dari fraksi Golkar Sonny Lela, mengatakan, ada pertimbangan khusus seperti skala prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sekolah yang terletak di pulau terpencil maupun perbatasan.
“Aturan merger di Bunaken kalau bisa ditinjau kembali oleh dinas pendidikan,” kata Sole.
Karenanya, ia meminta kalau bisa dari Dinas Dikbud mengunjungi pulau Bunaken untuk melihat fakta real di lapangan.
“Lengkapi fasilitas sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di sana,” sebutnya.
Senada disampaikan Anggota DPRD Fraksi Nasdem dapil Tuminting Bunaken Kepulauan, Adrey Laikun, Sebenarnya Dinas harus menyiapkan tenaga pendidik dan fasilitas sekolah yang mumpuni untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukannya melakukan merger dengan alasan pemerataan tenaga pendidik.
“Jangan Asal Malontok , Kualitas guru yang disiapkan oleh dinas, itu yang penting dalam meningkatkan pendidikan” tukas Adrey Laikun yang merupakan pimpinan DPRD Manado.
Sementara itu, dalam hearing Kadis Dikbud, Deysie Lumowa, mengaku akan mengkomunikasikan masalah penolakan merger sekolah di Bunaken dengan Wali Kota untuk mendapatkan solusi terbaik.
“Keputusan merger keputusan merger, tetapi kami akan sampaikan dahulu kepada pak Wali Kota apa yang menjadi kemauan warga,” kelit Lumowa.
Komentar