ZONAKAWANUA.COM, SULUT – Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa masalah ketersediaan lapangan pekerjaan kerap menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
Pasalnya, disaat tuntutan biaya kebutuhan hidup semakin tinggi, masyarakat justru harus diperhadapkan dengan persoalan peluang kerja yang kian menipis.
Hal ini sempat dibahas melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR-RI dengan HIPMI beberapa waktu lalu.
Dalam rapat tersebut, Lutfi Ginanjar, anggota HIPMI, menyoroti soal kurangnya peluang kerja bagi anak muda Indonesia sesuai bidang pendidikan.
Menurut dia, saat ini generasi muda ada di fase “useless generation” yakni generasi yang serba sulit baik dalam peluang berwirausaha maupun bekerja.
Salah satu penyebabnya adalah program kurikulum pendidikan saat ini masih abu-abu karena tidak sesuai kebutuhan pasar.
“Perusahaan besar seperti Alibaba tidak melihat latar belakang pendidikan melainkan apa kemampuan/ skill kita” tukas Lutfi yang diketahui merupakan pimpinan Alibaba Channel Partner Asean.
Menanggapi hal ini, Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie SH MH, ikut angkat bicara terkait peluang kerja generasi muda di Sulawesi Utara.
“Lulusan Perguruan Tinggi perlu diperkuat kemampuan wirausaha, sehingga akan menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang” ujar Sompie, Sabtu (15/07/2023).
Dia melanjutkan, akibat kesempatan dan peluang bekerja di pemerintahan dan di perusahaan swasta semakin sempit, generasi milenial saat ini terhimpit beban terhadap orangtua mereka dan beban menghidupi keluarga mereka masing-masing.
“Oleh karena itu, lapangan kerja sebagai wirausaha perlu digelorakan sejak anak-anak lulus SMP,” sebut mantan Dirgen Imigrasi KemenKumHam RI.
Bacaleg DPR-RI Dapil Sulut dari partai Golkar ini menambahkan, keliru jika berpikir bahwa SMA adalah satu-satunya peluang sekolah lanjutan setelah lulus SMP.
“Justru masuk SMK menjadi pilihan menuju ke wirausaha bagi para generasi muda ke depan”, tandas mantan Kapolda Bali.
Komentar