oleh

Ini Penjelasan Juni Samsudin Sitorus Terkait Pelarangan Liputan di Pelabuhan Samudera Bitung

ZONAKAWANUA.COM, BITUNG—Informasi terkait pelarangan wartawan melakukan peliputan di Pelabuhan Samudera Bitung oleh Kepala Cabang PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Cabang Manado Bitung, Juni Samsudin Sitorus ternyata tidak benar.

Pasalnya dari hasil rekaman pembicaraan antara Juni Samsudin Sitorus dengan salah satu wartawan, tidak ada kata pelarangan tapi yang benar adalah berkoordinasi dengan pihak Pelindo.

“Tidak ada penyebutan Pelarangan. Yang ada koordinasi agar tidak ada miss komumilasi khususnya di pelabuhan Samudera Bitung,” kata Juni Samsudin Sitorus melalui pesan WhatsApp, Senin (14/8/2023).

Hal ini disampaikan Juni Samsudin Sitorus bukan tanpa alasan. Pasalnya mengacu dari hasil rapat antara KSOP, Pelindo, Pelni, KP3 dan Ketua TKBM terkait implementasi The International Ship and Port Facility Security Code (ISPS) di pelabuhan Samudera Bitung.

Jadi pemberlakuan ISPS Code akan memperketat akses masuk kedalam pelabuhan maupun di atas kapal Pelni. Namun terkait tugas jurnalistik tidak ada pelarangan, yang ada saling berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Ketika ISPS Code ini diberlakukan, maka aktivitas di dalam pelabuhan akan diperketat. Karena itu merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dijalankan. Sekali lagi saya tegaskan, tidak pelarangan tapi koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

Lanjut Juni Samsudin Sitorus, selama ini pihaknya banyak terbantu dengan informasi yang didapat dari rekan-rekan wartawan. Jadi sangat tidak mungkin saya melarang wartawan untuk melakukan peliputan.

Pelni intens berkoordinasi dengan media. Apalagi terkait informasi-informasi yang sangat penting. Misalnya terkait aktivitas ilegal yang terjadi diatas kapal Pelni. Kita banyak melakukan penindakan karena dapat informasi dari media. Jadi sangat berlebihan jika saya melarang wartawan melakukan liputan.

“Kami (Pelni_red) selama ini banyak terbantu dengan informasi dari rekan-rekan wartawan. Sehingga banyak pengungkapan aktivitas ilegal yang terbongkar. Jadi sangat berlebihan jika saya melarang rekan-rekan wartawan untuk meliput di pelabuhan, lagi pula itu bukan wewenang Pelni,” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed