ZONAKAWANUA.COM, BITUNG – Gerak cepat TNI dan Polri berhasil meredam kerusuhan antar kelompok pendukung Palestina dan salah satu Ormas Adat Minahasa di Bitung pada Sabtu (25/11/2023) sore hingga jelang malam.
Dimana kerja keras Kodim Bitung yang dipimpin Dandim Letkol Czi Hanif Tupen ST.MIP, kemudian barisan Polri yang dipimpin langsung Kapolres Bitung Akbp Tommy Souissa, pun Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budianto yang terjun langsung bersama tim mampu mencegah kerusuhan yang lebih meluas. Selain tindakan preventif aparat dari unsur TNI-Polri yang mencegah potensi kerusuhan, juga berhasil menangkap pelaku dalam kasus tersebut.
TNI-Polri menangkap tujuh pelaku yang terlibat dalam bentrok dan menyebabkan satu korban meninggal dan dua orang luka-luka.
Kemudian, Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulut akhirnya menetapkan tujuh tersangka kasus pertikaian antar dua kelompok tersebut. Mereka diamankan bersama barang bukti senjata tajam.
“Ada 7 Tersangka yang kami tahan, 5 diantaranya terlibat dalam kasus pembunuhan yang mengakibatkan 1 korban meninggal dunia dan 2 lagi terlibat dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan 2 korban mengalami luka serius,“ beber Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budianto
Kapolda dalam konferensi yang digelar di Polres Bitung, Minggu (26/11/2023), mengungkapkan bahwa ada puluhan barang bukti yang diamankan pasca pertikaian dua kelompok tersebut.
“Ada 35 barang bukti yang diamankan, pada peristiwa ketegangan dua kelompok di Bitung Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023) kemarin, “ tambah Kapolda.
Kapolda meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan masalah yang terjadi kepada pihak berwajib. Kapolda menyampaikan hal tersebut didampingi Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri, Direskrimum Polda Sulut Kombespol Gani Siahaan, Kabid Humas Polda Sulut Kombespol Iis Kristiawan, Kapolres Bitung Akbp Tommy Souissa dan Dandim Bitung Letkol Czi Hanif Tupen ST.MIP.
Lanjut, Jenderal bintang dua tersebut juga mengatakan Ditreskrimum Polda Sulut juga menyita barang bukti yang digunakan para pelaku yang terbungkus kantong plastik dengan bertuliskan logo identifikasi.
Adapun barang bukti yang disita berupa bambu yang bagian atasnya ada bendera kelompok tertentu, kayu pohon, balok kayu, patahan kursi plastik warna merah, perangkat elektronik, kaca spion mobil, pakaian. Ada juga tiga senjata taham (sajam) jenis panah wayer berikut satu pelontarnya, pisau sangkur dan pisau lainnya, parang dan lainnya.
“Barang bukti tersebut merupakan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), di beberapa titik yang ada di Bitung pasca ketegangan dua kelompok di Bitung,“ tutup Direskrimum Polda Sulut, Kombes Gani Siahaan.
Tindakan cepat TNI-Polri mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari mantan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. (Purna) Dr. Ronny F. Sompie SH, MH yang sebelumnya sempat mengkhawatirkan bias dari insiden tersebut.
“Saya tentu mengapresiasi setinggi-tingginya dan sulut untuk TNI-Polri yang bekerja cepat, sistematis dan terukur dalam merespon insiden tersebut. Tindakan TNI-Polri ini menjadi jaminan bagi masyarakat untuk hidup damai,” ujar Mantan Kadiv Humas Polri ini.
Ronny Sompie yang juga Mantan Kapolda Bali ini, mengajak seluruh kelompok masyarakat baik LSM, Ormas adat maupun agama, pemuda lintas agama termasuk media massa untuk membangun kultur hidup saling menghargai, membangun kerukunan dan hidup damai di daerah ini.
“Bangsa ini punya masa lalu yang kelam karena kerusuhan antar kelompok. Jangan kita sambung-sambung lagi. Ingat bahwa leluhur, nenek moyang kita sudah mengajarkan sikap saling berbaikan, toleransi dan menghormati satu sama lain. Tidak usah campur-campur urusan orang. Mari bantu pemerintah dan penegak hukum dengan sikap sebagai warga Negara yang cinta damai dan hidup rukun,” pesan Mantan Dirjen Imigrasi Kemenkumham yang kini maju sebagai Caleg DPR-RI Partai Golkar Dapil Sulut nomor urut 3 . (*)
Komentar