oleh

Indek Ketahanan Pangan Kota Manado Meningkat Medio 2023 Hingga 2024

ZONAKAWANUA.COM, MANADO –
Kondisi ketahanan pangan Kota Manado mengalami peningkatan signifikan berdasarkan Indek Ketahanan Pangan (IKP) Kota.

Hal ini diungkapkan praktisi ekonomi sekaligus Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dedie Tooy, Ph.D., M.Si.

Menurut Tooy, IKP Manado berada pada angka 75,55 pada tahun 2022 dan melonjak menjadi 85,33 pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan di Manado selama tiga tahun terakhir telah terjaga dengan baik.

“Berdasarkan IKP 2023, Manado masuk kategori ‘tahan’ secara nasional,” ujar Tooy beberapa hari yang lalu.

Ia menjelaskan bahwa dalam IKP, terdapat beberapa kategori ketahanan: kategori terendah adalah di bawah 28,84, kemudian 28,84-41,44, 41,44-51,29, 51,29-61,13, 61,13-70,64, dan kategori tertinggi di atas 70,64. Dengan nilai 85,33, Kota Manado termasuk dalam kategori “lebih tahan” untuk periode 2020-2023. Bahkan, Manado lebih baik dari beberapa kota lain seperti Malang, Ambon, Jambi, Palembang, dan Yogyakarta, hanya berada satu tingkat di bawah Jakarta Utara.

Dalam hal kerentanan pangan, Kota Manado berada di posisi “sangat tahan” yang ditandai dengan warna hijau dalam Peta IKP Kabupaten dan Kota 2023.

Tooy menambahkan, sejumlah faktor yang mempengaruhi nilai IKP tersebut antara lain adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.

“Dalam hal kerentanan pangan, Manado sangat tahan, dan ketahanan pangan Manado relatif terjaga dengan baik,” sebutnya.

Selain ketersediaan pangan, faktor lain seperti persentase stunting, akses listrik, jumlah penduduk miskin, dan tingkat pendidikan juga menjadi indikator dalam penilaian IKP.

Menurut Tooy, ketersediaan pangan di Manado terpenuhi dari sektor perikanan, kelapa, dan rempah-rempah, dengan dukungan pasokan dari luar kota untuk komoditas seperti beras, daging, dan sayuran.

“Dari segi aksesibilitas, subsidi melalui operasi pasar dalam beberapa tahun terakhir cukup efektif untuk menjaga stabilitas harga. Namun, perlu perhatian terhadap pergeseran konsumsi ke makanan olahan dan instan. Konsumsi pangan lokal yang bergizi perlu terus didorong,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar anak-anak muda, pelajar, dan mahasiswa lebih memperhatikan nilai gizi dalam makanan mereka. Makanan yang mengandung protein, mineral, dan vitamin—terutama dari sayur dan buah alami—akan mendukung pertumbuhan yang lebih optimal.

Pasokan bahan pangan di Kota Manado juga sangat dipengaruhi oleh daerah penghasil pangan di sekitarnya. Program “Mari Jo Bakobong” diharapkan dapat dimaksimalkan, khususnya untuk memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan tidur. Upaya yang dilakukan oleh TP-PKK Manado, baik dari tingkat kecamatan, kelurahan, Dinas Pertanian, dan institusi terkait dinilai sudah berjalan dengan baik, berkat dukungan dari pemerintah untuk masyarakat.

“Kini, usaha mikro di sektor pangan olahan semakin terbuka. Fakultas Pertanian Unsrat melakukan kerja sama dengan Usaha Mikro, Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Pegadaian, serta memanfaatkan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed