ZONAKAWANUA.COM, SITARO – Bantuan stimulan bagi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, terus menuai polemik. Mulai dari proses pendataan hingga mekanisme penyaluran, sejumlah warga melayangkan kritik tajam.
Berdasarkan keterangan warga, setidaknya ada 50 bahkan lebih rumah di Kelurahan Bahoi yang belum terdata sebagai penerima bantuan, meski pihak BPBD, BNPB, bersama pemerintah kelurahan/kampung dan kecamatan, telah berulang kali melakukan survei lapangan untuk memvalidasi kondisi rumah yang rusak.
“Banyak rumah rusak namun tidak terdata di Kelurahan Bahoi. Di Balehumara Lingkungan 6 saja ada tiga rumah milik keluarga Mangune Derek, Tandasurya Tamasili, dan Alfius Paraminu,” ungkap Ivon Bawotong, Ketua LSM Barak Indonesia Marcab Kabupaten Sitaro, Senin (11/8/2025).
Selain itu, warga juga mempertanyakan perubahan data penerima bantuan yang dinilai tidak konsisten. Beberapa rumah yang sebelumnya masuk kategori rusak sedang tiba-tiba berubah menjadi rusak ringan tanpa penjelasan yang jelas.
“Ada rumah di Kelurahan Balehumara milik Filma Bawotong yang awalnya, berdasarkan SK Bupati Sitaro, dikategorikan rusak sedang. Namun saat menerima bantuan, statusnya berubah menjadi rusak ringan,” ujar Bawotong.
Selain Filma ada Juga rumah milik lansia, Magdalena Atimang di Kelurahan Balehumara yang mengalami hal serupa.
“Kita juga kaget, yang lalu terdata dengan kategori rusak sedang tapi diubah menjadi rusak ringan.
Lebih lanjut, ia mengungkap adanya kejanggalan lain, yakni penerima bantuan pemilik rumah semi permanen di Kel Bahoi justru dikategorikan rusak sedang.
“Ini aneh bin ajaib. Ada yang seharusnya rusak ringan justru menerima bantuan rusak sedang, menurut kami ini tidak adil,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, kepala pelaksana BPBD Kabupaten Joicson M Sangune, tidak menanggapi saat dihubungi lewat telp maupun pesan WA.
Komentar