ZONAKAWANUA.COM, BITUNG—Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada waktu lalu tentu berdampak pada setiap sektor.
Tak terkecuali bagi pengusaha pelayaran maupun pengguna jasa angkutan pelayaran.
Hal ini disikapi oleh Asosiasi Sopir Lintas Penyeberangan. Hong Sumbala selaku Sekretaris asosiasi pun angkat bicara.
Tentu sebagai warga negara kami tidak dapat menolak kenaikan harga BBM, juga kenaikan tarif angkutan penyeberangan, sebab itu sudah diputuskan secara matang oleh pemerintah.
Namun kami juga harus memperhatikan aspek-aspek yang tentu sangat berdampak bagi kami selaku asosiasi yang menaungi para sopir lintas penyeberangan.
“Saat ini harga tiket kapal sudah naik, baik dari pihak pemerintah maupun swasta, namun biaya ongkos muat kami belun naikan. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi kami selaku pengusaha,” ujar Hong Sumbala.
Hal ini terjadi karena turunnya harga kopra, sehingga pihaknya belum bisa menaikan harga atau tarif muatan. Jalan yang terbaik mungkin pihak perusahaan dapat memberi harga tiket yang lebih murah lagi atau semacam promo potongan harga.
“Harapan kami sebagai asosiasi sopir, agar pihak perusahaan penyeberangan seperti PT Atosim Lampung Pelayaran (PT ALP) dapat menambah lagi promo potongan tiket dan juga casback, sehingga operasional kami dapat seimbang,” tukas Hong Sumbala.
Kebijakan ini mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan No 184 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan No 172 Tahun 2022 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Lintas Antarnegara.
PT ATOSIM LAMPUNG PELAYARAN (ALP) selaku pemilik kapal City Line yang melayani rute Bitung Ternate masih memberlakukan tarif normal.
Komentar