oleh

PLN Tegaskan Komitmen Energi Bersih Lewat Pembangunan PLTA Upper Cisokan

Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), Kamia Handayani saat berkunjung di PLTA Upper Cisokan. foto; ist

ZONAKAWANUA.COM_ PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya akan transisi energi dengan menghadirkan energi listrik bersih lewat penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di antaranya melalui pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) Cisokan di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.

Dengan kapasitas 4×260 Mega Watt (MW), pembangkit tersebut diproyeksikan menjadi PLTA terbesar sekaligus yang pertama menggunakan teknologi pumped storage di Indonesia.

Dalam kunjungannya,Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), Kamia Handayani mengatakan, penting untuk menuntaskan proyek pembangunan PLTA tersebut, terutama dalam mendukung program pemerintah dalam meningkatkan bauran EBT sekaligus mencapai target net zero emissions pada tahun 2060.

“PLTA UCPS Cisokan merupakan upaya dan wujud nyata atas komitmen PLN dalam menghadirkan energi listrik bersih bagi pelanggan. Penyelesaian proyek PLTA UCPS dengan total kapasitas sebesar 1.040 MW ini tentu akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan bauran EBT sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target net zero emissions pada tahun 2060,” kata Kamia.

Turut hadir seluruh officer ESG (Environmental, Social, and Governance) PLN Unit Induk Pembangunan se-Indonesia. Selain mengunjungi lokasi proyek, mereka juga sekaligus mengunjungi area implementasi dari biodiversity management plan (BMP) yang sudah dijalankan.

BMP Bertujuan untuk memastikan bahwa proyek PLTA UCPS telah memperhitungkan konservasi keragaman hayati dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Selain itu, area resettlement juga menjadi lokasi yang dikunjungi untuk memastikan area tersebut telah layak untuk ditinggali oleh masyarakat.

Dengan spirit Jejak Keberlanjutan 2025: “Langkah Bersama untuk Membuka Harapan di Masa Depan”, Kamia juga mengatakan bahwa sustainability (keberlanjutan) bukan lagi menjadi opsi bagi PLN, namun sebuah keniscayaan untuk memastikan resiliensi jangka panjang.

Kamia menyebut bahwa pada saat ini sustainability menjadi strategi jangka panjang PLN karena adanya perubahan iklim sehingga diperlukan sejumlah penyesuaian.

“Saat ini, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa telah terjadi perubahan iklim. Tentu ini akan sangat mempengaruhi fundamental bisnis PLN. PLN harus selaras dengan target iklim Indonesia dan juga global. PLN harus mampu beradaptasi terhadap risiko fisik dan standar lingkungan yang semakin ketat dengan tetap memberikan manfaat melalui akses energi listrik yang bersih dan andal,” jelasnya

General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putra menjelaskan bahwa PLN telah menjalankan sejumlah program yang berkaitan dengan ESG. Sejumlah upaya yang berkaitan dengan environtmental seperti studi dan kajian BMP dilanjutkan dengan implementasi pengelolaan vegetasi dan ekosistem.

“Dari sisi sosial, kami juga ada GRM (Grievance Redress Mechanism) dan GBV (Gender Based Violance), tim yang bertugas untuk menerima, menyerap dan mengelola seluruh keluhan dari masyarakat dampak dari pembangunan proyek ini. Sedangkan GBV adalah tim yang bertugas untuk melaksanakan program-program pencegahan terjadinya kekerasan berbasis gender dan juga terhadap anak di area proyek. GBV ini juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan dan edukasi untuk pengembangan kompetensi kepada wanita di sekitar proyek,” papar Anggoro.

Selain GRM dan GBV, mereka juga senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui program PLN Peduli. Selain itu, berupa bantuan infrastruktur yakni bantuan pembangunan sejumlah infrastruktur seperti peningkatan kualitas jalan, pembangunan rumah ibadah, sekolah, puskesmas, koperasi hingga pembangunan rumah sakit.

Sedangkan Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa bagian Tengah 1 (PLN UPP JBT 1), Nugroho Budi Sulaksono menambahkan pihaknya tengah mengerjakan beberapa bagian seperti Upper Dam dan Lower Dam, RCC Batching Plant, Intake dan Headrace Tunnel, Surge Tank, Inspection Adit, dan sejumlah pekerjaan lainnya.

“Kami tentu mohon doa dan dukungan dari seluruh stakeholder kami, jajaran pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, kontraktor dan pihak swasta lainnya hingga TNI/POLRI, Kejaksaan agar dapat mendukung penyelesaian PLTA UCPS ini. Pembangunan ini tidak hanya untuk PLN namun untuk seluruh masyarakat dan juga menjadi wujud komitmen PLN dan Pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim dunia,” katanya. (*/Mor)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed