ZONAKAWANUA.COM, MANADO-Salah satu rencana besar pemerintah di tahun 2021 dalam upaya pencegahan dan penanganan ekstremisme yang mengarah pada tindakan terorisme di indonesia, dengan memasukan mata pelajaran pencegahan ekstremisme kedalam kurikulum dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (Universitas).
Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 (Perpres Ekstremisme) yang ditandatangani Presiden Jokowi, tentang materi pencegahan ekstremisme yang akan dituangkan dalam kurikulum karena belum diadopsi pendidikan formal.
“Menambahkan materi pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, termasuk mengadopsi metodologi berpikir kritis dalam sistem pengajaran dan kurikulum pendidikan formal mulai dari dasar, menengah, dan tinggi,” dikutip dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021.
Demi suksesnya program ini, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan melakukan pengecekan buku – buku pelajaran sekolah demi memastikan materi pelajaran sesuai kurikulum yang mendukung upaya pencegahan ektremisme terorisme sejak dini.
“Memeriksa serta Meninjau ulang alat-alat pembelajaran (buku pelajaran dan lainnya) di setiap tingkatan pendidikan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” ucapnya.Bukan itu saja, Pemerintah juga akan melakukan pelatihan bagi guru dan dosen. Pemerintah berharap materi pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme digunakan di seluruh jenjang pendidikan..
“Meningkatkan peran (partisipasi) tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, media massa, dan influencer media sosial dalam menyampaikan pesan mencegah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” seperti dikutip dari lampiran Perpres Nomor 7 Tahun 2021.(*/et).
Komentar