ZONAKAWANUA.COM, BITUNG — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose membuka secara resmi Operasi Laut Interdiksi Terpadu tahun 2022, Selasa (8/8) di dermaga Pelabuhan Samudera Bitung.
Petrus Golose menjadi pemimpin upacara dalam pembukaan Operasi Laut yang dihadiri sejumlah pejabat, yakni Wali Kota Bitung Ir.Maurits Mantiri, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno, Kepala BNN Kota Bitung, dr.Tommy Sumampouw, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bitung, Rudy Theno serta Forkopimda.
Operasi Laut Interdiksi merupakan operasi penindakan narkotika gabungan hasil kerja sama antara Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Kepolisian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, serta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan.
Petrus Golose dalam amanatnya mengatakan, narkoba masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia.
Pasalnya hingga saat ini masih banyak pengungkapan dan penangkapan oleh penegak hukum di Indonesia terkait narkoba di berbagai wilayah di Indonesia.
“Penyalahgunaan narkotika masih menghantui generasi penerus bangsa kita, sehingga kewaspadaan kita tidak boleh samasekali berkurang,” ujar Golose.
Lanjut dia, Indonesia masih menjadi lokasi favorit masuknya narkotika dari luar negeri.
Pasalnya, Indonesia memiliki penduduk yang sangat besar, termasuk didalamnya kelas menengah yang menjadi potensi pembeli narkotika yang membuat sindikat terus berusaha memasukkan narkotika di wilayah Indonesia.
Sudah tidak menjadi rahasia lagi, bahwa laut menjadi jalur utama masuknya narkotika di wilayah Indonesia.
“Hampir 95 persen penyelundupan narkotika, terutama sabu-sabu melalui jalur laut,” ucapnya.
Panjang garis pantai dan luasnya wilayah pengawasan membuat sindikat tidak pernah berhenti mencoba memanfaatkan kelengahan aparat penegak hukum dalam menjaga perbatasan negara Indonesia.
“Untuk itu sangat penting bagi kita untuk meletakkan fokus perhatian ke perbatasan laut Indonesia yang rawan dijadikan masuknya narkotika,” tutur putra Sulut ini.
BNN, Kakolpolairud Polri, Beacukai, Kementerian Keuangan, Ditjen Perhubungan Laut dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP akan melaksanakan operasi laut interdiksi terpadu 2022 dengan sandi operasi purnama (gempur peredaran narkotika bersama) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 9 sampai 23 Agustus 2022.
Operasi ini kata Golose untuk memberikan efek preventif dan represif dalam arti mencegah masuknya narkotika atau peredaran narkotika ke dalam wilayah NKRI.
Dan bersifat represif dalam pelaksanaan operasi kita juga menargetkan menangkap pelaku penyelundupan atau pengedar narkotika yang ditemukan saat pelaksanaan operasi.
“Operasi ini merupakan kegiatan tahunan sebagai wadah untuk berkolaborasi dan bersinergi antar penegak hukum di Indonesia agar tercipta keselarasan langkah dan tindakan sehingga pemutusan peredaran gelap narkotika dapat terlaksana dengan lebih baik dan efektif,” ujar Golose.
Adapun wilayah operasi dalam pelaksanaan meliputi laut perairan yang rawan disalahgunakan sebagai jalur peredaran narkotika.
“Selat Malaka, Aceh, Sumut, Riau, Selat Makassar, laut Sulawesi Kepulauan Seribu dan sekitarnya,” pungkas Petrus Golose.
Dirinya pun berharap operasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat membawa manfaat bagi negara Indonesia dan generasi penerus bangsa kita.
“Saya ucapkan selamat bertugas dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kakorpolairud, Dirjen Beacukai, Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan atas dukungan sarana prasarana SDM dan biaya untuk terlaksananya operasi ini,” tuturnya.
Komentar