ZONAKAWANUA.COM, BITUNG—Angka stunting di Kota Bitung naik 1,4 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadi persoalan serius yang harus ditangani pemerintah.
Pasalnya sesuai data SSGI secara nasional dan provinsi angka stunting menurun namun sebaliknya untuk Kota Bitung malah mengalami kenaikan.
Ketua Tim Penanganan stunting yang juga Wakil Walikota Bitung, Hengky Honandar saat dikonfirmasi terkait masalah stunting mengatakan, kenaikan tersebut dikarenakan adanya pendataan kembali ke masyarakat.
Namun pemerintah tetap komitmen untuk melakukan langka-langka konkrit guna menangani stunting di Kota Bitung.
“Persoalan stunting ini melibatkan banyak pihak, ada 17 OPD yang terkait didalamnya, jadi kita harus saling berkoordinasi,” ujar Honandar.
Namun saat ini pemerintah melalui dinas terkait sudah melakukan langka-langka guna penanggulangan masalah stunting tersebut, katanya.
“Masalah ini butuh proses, maka untuk penanganan sudah kita koordinasikan dengan dinas-dinas yang terkait sehingga kedepan angka stunting di Kota Bitung bisa berkurang, bahlan harapannya kalau bisa tidak ada,” ujar Wawali Honandar.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bitung, DR. Ir. Haidy Malingkas membeber, bahwa masalah stunting ini melibatkan banyak pihak.
Sebab persoalan tersebut mulai dari asupan gizi yang kurang maupun sanitasi lingkungan yang mempengaruhi stunting ini bisa terjadi.
Khusus untuk Dinas PPKB kami melakukan langka-langka pencegahan mulai dari hulu, yakni melakukan pendampingan dan penguatan lewat sosialisasi kepada remaja, agar mereka dapat memahami tentang masalah stunting tersebut, ujar Malingkas.
“Kadang pada masa remaja pola makan yang tidak teratur dapat meyebabkan asupan gizi yang kurang, sehingga ketika mereka membina keluarga dan mereka mempunyai anak, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada kondisi anak,” katanya.
Jadi pemahaman itu yang nantinya kita sampaikan dan sosialisasikan kepada mereka (remaja_red) agar dapat diletahui sejak awal.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, dr. Nancy Kewas menjelaskan, saat ini Dinas Kesehatan melalui Bidang Kesmas surveilens gizi, pemberian kapsul vitamin A, skrining ibu hamil, skrining pra nikah, pemberian makanan tambahan serta kampanye makan telur dan ikan.
Hal ini bertujuan mendapatkan status gizi anak dan balita, suplementasi vitamin A bagi balita, suplementasi FE ibu hamil, mengetahui kadar HB untuk mencegah anemia, skrining kesehatan bagi calon pengantin berupa pemberian imunisasi TT, pemeriksaan HB dan pemeriksaan lingkar lengan. Memperbaiki status gizi ibu hamil dan balita serta edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi protein hewani, ujar dr. Nancy Kewas.
“Semua hal itu sudah dilakukan di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Bitung. Harapannya kedepan persoalan stunting dapat berkurang,” ujarnya.
Komentar