oleh

Atasi Persoalan Stunting, Pemerintah Galakkan Koordinasi Lintas Sektor

ZONAKAWANUA.COM, BITUNG—Presentase kenaikan angka stunting atau gizi buruk di Kota Bitung mengalami peningkatan 1,4 persen dari tahun sebelumnya.

Dan sesuai data Dinas Kesehatan Kota Bitung, angka kenaikan stunting terbesar di Kecamatan Aertembaga khususnya Kelurahan Pateten dan Winenet dan sebagian dari Kecamatan Madidir.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr. Pitter Lumingkewas menjelaskan, persoalan stunting ini menjadi atensi sebab hal ini terkait gizi buruk.

Dan hal ini bukan hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan tetapi melibatkan banyak pihak. Ada sekitar 17 OPD yang terlibat dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting.

“Saat ini ada Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yang di Ketuai oleh Wakil Walikota. Dan tim ini selalu berkoordinasi, sehingga intervensi lintas sektor semakin dimaksimalkan,” ujar dr. Pitter.

Sementara langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) yakni surveilens gizi, pemberian kapsul vitamin A, skrining ibu hamil, skrining pra nikah, pemberian makanan tambahan serta kampanye makan telur dan ikan.

Hal ini bertujuan mendapatkan status gizi anak dan balita, suplementasi vitamin A bagi balita, suplementasi FE ibu hamil, mengetahui kadar HB untuk mencegah anemia, skrining kesehatan bagi calon pengantin berupa pemberian imunisasi TT, pemeriksaan HB dan pemeriksaan lingkar lengan. Memperbaiki status gizi ibu hamil dan balita serta edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.

Ditambahkan dr. Pitter Lumingkewas, jika koordinasi lintas sektor berjalan dengan baik, pihaknya optimis permasalahan stunting atau gizi buruk dapat dikendalikan.

“Harapannya persoalan stunting ini boleh atasi. Kita harus optimis, walaupun hal ini membutuhkan proses,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan pada akhir tahun 2022 sudah melakukan pengadaan alat ukur yang digunakan oleh semua posyandu di Kota Bitung.

Dan alatnya sudah sesuai standard, karena banyak terjadi kesalahan penilaian disebabkan alat yang digunakan tidak standard

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed