ZONAKAWANUA.COM, BITUNG—Terjadinya kasus kematian akibat Rabies pada awal Februari lalu menjadi tanda awas bagi Pemerintah Kota Bitung.
Pasalnya, kasus kembali terjadi di Kelurahan Kakenturan 2. Dimana salah satu anak dari keluarga Kantohe Mokodongan yakni Sean Sefanya Kantohe yang beralamat di lingkungan 4 RT 18 digigit anjing yang positif Rabies.
Beruntung tindakan cepat dari keluarga dan pemilik hewan anjing untuk membawa anak tersebut ke puskesmas untuk dilakukan penanganan medis dapat menolong anak tersebut dari bahaya kematian.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari pemerhati kesehatan Kota Bitung, dr. Sun Rumawung. Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap Rabies.
“Waspada Rabies. Masyarakat dihimbau agar jauhi anjing liar,” ujar Sunny Rumawung saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (21/2).
Lanjut dr. Sunny Rumawung, adanya kasus rabies yang terjadi di Kota Bitung harus disikapi dengan cepat oleh pemerintah.
Hal ini dikarenakan penyakit Rabies dapat terjadi pada siapa saja dan penularannya relatif mudah serta berakibat fatal atau kematian jika penanganannya terlambat.
“Adanya sejumlah kasus Rabies di Kota Bitung maka menjadi tanda awas bagi masyarakat untuk selalu waspada dan segera menjauhi hewan yg membawa virus tersebut,” katanya
Menurut Rumawung, hewan-hewan seperti Kelelawar, Kucing dan Anjing menjadi pembawa yang bisa menularkan kepada manusia.
Untuk itu jika bertemu dengan hewan khususnya anjing yang mempunyai ciri-ciri seperti gelisah, galak, sering mondar-mandir, matanya melotot, sering menyendiri dan mengkonsumsi makanan yang sudah busuk, serta banyak mengeluarkan air liur maka diduga anjing tersebit sudah terpapar virus rabies.
“Jika ada anggota keluarga kita yang sekiranya tergigit anjing maka pertolongan pertama bisa dilakukan seperti mencuci luka di air yang mengalir dengan menggunakan sabun atau detergen, minum obat Paracetamol jika demam dan nyeri disekitar luka, lalu segera ke Puskesmas, Dokter ataupun Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan,” kata dr. Sun Rumawung.
Rabies belum ada obatnya, jadi kewaspadaan kita harus terus ditingkatkan serta selalu mengingatkan anggota keluarga untuk menjauhi anjing liar alias tidak ada pemiliknya.
Rumawung pun mendesak pemerintah melalui dinas terkait untuk segera lakukan skrining terhadap anjing-anjing yang sering berkeliaran dengan melakukan penyuntikan anti rabies.
“Dengan adanya kasus kematian akibat Rabies maka sudah selayaknya Kota Bitung ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB),” tegasnya.
Sementara data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bitung, jumlah Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk tahun 2023 sebanyak 3.000 dosis. Sedangkan data hewan penyebab rabies yang ada di Kota Bitung berjumlah 30.300.
Artinya jumlah vaksin hanya mencapai angka 10 persen dari total angka hewan yang terdata. Sedangkan untuk bebas Rabies minimal jumlah vaksin harus 70 persen, ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (DKPP) Kota Bitung, Portinatus Sigandong.
Komentar