oleh

Video Sambutan Wali Kota Manado Diduga Sengaja Dipolitisir, Begini Tanggapan Mantan Sekda Talaud

ZONAKAWANUA.COM, MANADO – Video Wali Kota Manado Andrei Angouw menyampaikan data angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Manado dan Kabupaten Kepulauan Talaud diduga sengaja dipolitisir.

Pasalnya, isu ini sengaja digoreng seolah mengandung unsur penghinaan salah satu suku / daerah sehingga menimbulkan multitafsir untuk menggiring opini publik demi meraup kepentingan tertentu terlebih menjelang tahun politik.

Padahal, apa yang disampaikan orang nomor satu di kota Manado sesuai dengan data PDRB tahun 2022 yang dirilis BPS Sulut.

Grafis Data PDRB Perkapita Kabupaten/Kota se-Sulut Tahun 2022.

Dalam Video yang berdurasi 1 menit 23 detik ini, Walikota manado menyatakan bahwa “nda usah jao-jao yang ibu/bapa ja lia di jalan badut-badut itu bukan orang manado, itu yang datang dari luar kota manado. Dorang datang kesini karena menjanjikan. Dorang nyanda babadut di talaud, nyanda mo dapa doi dorang,” tutur Wali Kota Manado Andrei Angouw.

Menanggapi hal ini mantan Sekda Talaud, Adolof Binilang, mengatakan, perbandingan pendapatan per kapita antar kabupaten/ kota yang disampaikan berdasarkan data dari lembaga resmi menjadi evaluasi kedepan.

“Tapi ini adalah data lembaga yang berkompeten, hal positifnya yang perlu kita jadikan motivasi kedepan,” Ujar Adolof Binalang, Kamis (13/09/2023).

Namun demikian, menurut Binalang, sumber pendapatan perkapita tidak bisa dibandingkan karena sumber penerimaan dan pengeluaran berbeda.

“Rp. 27 Juta pertahun perorang di Talaud mungkin cukup, namun Rp. 96 Juta di Manado apakah cukup?,” tanya mantan Birokrat Talaud.

Di tempat berbeda, Aktivis Pemuda Talaud, Agus Darwanto, menyayangkan adanya upaya penggiringan opini publik dari pihak tertentu terkait Video Wali Kota Manado.

“Sayangnya, pernyataan ini pun digiring ke ranah publik mirip fenomena indentik dengan video Mantan Gubernur DKI Basuki Cahyapurnama alias Ahok di pulau seribu, jadi wajar berujung multitafsir,” sebut Agus Darwanti

Aktivis dan orator handal asal Talaud ini, menekankan
tentang keadilan berpikir objektif yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta dalam menyikapi video viral tersebut.

“Kita selaku Anak Negeri kelahiran Talaud, Orangtua masih hidup di Tanah Talaud, Saudara Kandung pun masih berkarya di Kabupaten Talaud pe harga diri sama sekali tidak terusik sejengkal pun atas pernyataan walikota Andrei Angouw.

Namun perbedaan pendapat senantiasa kita junjung tinggi,” tutur Yakang Agus sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, kedepan, ini juga menjadi pekerjaan rumah (PR) buat calon kepala daerah lainnya, selamatkan daerah untuk sedikit lebih baik, minimal di ranking yang tidak menjadi sasaran banding, sehingga terkesan pernyataan sensitif dan diskriminatif. (**)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed