JAKARTA,Zonakawanua.com_ PT PLN (Persero) memastikan keandalan sistem kelistrikan dengan menerapkan strategi pengamanan kelistrikan berlapis dalam mensukseskan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan, rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN hadir sebagai garda terdepan dalam menjamin kelancaran agenda kenegaraan, khususnya dalam perhelatan besar seperti Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan yang menjadi momentum kebersamaan seluruh elemen bangsa.
“Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan adalah momentum kebersamaan seluruh elemen bangsa. PLN hadir dengan sistem kelistrikan berlapis dan pengawalan ketat demi memastikan seluruh rangkaian acara berlangsung tanpa kedip,” ujar Darmawan.
Sebagai bagian dari kesiapan tersebut, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menyuplai daya listrik hingga 10.632 megawatt (MW) dan menerapkan empat lapis pengamanan kelistrikan. General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, menjelaskan bahwa keandalan pasokan listrik menjadi prioritas utama demi mendukung suksesnya seluruh rangkaian acara kenegaraan.
“Kami menerapkan empat lapis pengamanan yang terdiri dari dua subsistem kelistrikan, empat gardu induk utama, sistem Uninterruptible Power Supply (UPS) PLN, serta dukungan genset dari pelanggan,” jelas Andy.
Tak hanya itu, PLN juga mengerahkan 169 personel siaga yang tersebar di 9 posko siaga strategis. Dukungan infrastruktur teknis lainnya meliputi 13 unit UPS dengan total kapasitas 3.110 kVA, 6 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan kapasitas total 5.520 kVA, serta 1 Unit Trafo Bergerak berdaya 630 kVA. Seluruh perangkat tersebut disiapkan untuk menjamin suplai listrik tetap stabil dan tanpa gangguan di sepanjang jalur karnaval dan titik-titik kegiatan utama.
Rute karnaval tahun ini dimulai dari kawasan Monumen Nasional (Monas), melintasi Gedung Kementerian Dalam Negeri di Jalan Veteran, Gedung Mahkamah Agung, serta Istana Kepresidenan di Jalan Medan Merdeka Utara. Karnaval kemudian bergerak menuju kawasan protokol Jalan Sudirman–Thamrin, dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia (HI), yang menjadi pusat keramaian dan perayaan masyarakat. (***)
Komentar