oleh

Makin Berkembang, Instalasi SPKLU Butuh Dukungan Tenaga Teknik Tersertifikat

YOGYAKARTA,Zonakawanua.com_ Pesatnya perkembangan kendaraan listrik membutuhkan dukungan tenaga teknik ketenagalistrikan yang tersertifikasi dalam proses instalasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Heru Setiawan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Yogyakarta, Rabu (27/08/25).

“Hingga saat ini, sebanyak 651 tenaga teknik telah tersertifikasi dalam instalasi SPKLU. Sertifikasi ini penting untuk memastikan setiap instalasi memenuhi standar keselamatan, keandalan, serta memberi rasa aman bagi masyarakat pengguna kendaraan listrik,” ujar Heru.

Ia menjelaskan bahwa sertifikasi tenaga teknik dilakukan melalui tiga jalur, yaitu melalui Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), Program Sertifikasi Kompetensi Rakyat (PROSERAT), atau sertifikasi jalur Vokasional Khusus tahun ajaran 2023, 2024, dan 2025.

“Tenaga teknik yang andal menjadi kunci percepatan ekosistem kendaraan listrik. Sertifikasi tidak hanya memberikan pengakuan kompetensi, tetapi juga membuka peluang kerja baru seiring bertambahnya kebutuhan instalasi SPKLU dan SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum-red) di berbagai daerah,” tuturnya.

Heru menyebut jumlah peserta sudah yang telah disertifikasi pada program Vokasional Khusus Tahun Anggaran 2024 sebanyak 1.129 orang yang tersebar di 12 wilayah di Indonesia. Sertifikasi kompetensi vokasi dilaksanakan setelah peserta didik SMK hingga pendidikan tinggi vokasi menyelesaikan praktik kerja lapangan atau magang di badan usaha ketenagalistrikan.

Rangkaian kegiatan FGD Penguatan Ekosistem KBLBB ini diselenggarakan tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di Jawa Timur.  Kegiatan ini melibatkan perwakilan PT PLN (Persero), pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas kendaraan listrik.

Vice President (VP) Perencanaan dan Strategi Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Rudiana Nur Hadian mencatat hingga bulan Juli 2025, pihaknya telah mengoperasikan 4.134 SPKLU di 2.741 lokasi di seluruh Indonesia.

Untuk mempermudah masyarakat dalam proses pengisian daya, PLN sudah menyiapkan berbagai tipe SPKLU, mulai dari standard charging hingga ultrafast charging. Infrastruktur ini tidak hanya mendukung mobilitas di perkotaan, tetapi juga perjalanan jarak jauh melalui ketersediaan SPKLU di rest area jalan tol,” ungkapnya pada Kamis (28/8/2025) di Surabaya.

Dalam kesempatan yang sama, Project Coordinator Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles (ENTREV) Eko Adji Buwono menyampaikan tantangan dan peluang dalam implementasi KBLBB di Indonesia. Menurutnya, tantangannya antara lain persepsi masyarakat yang menganggap kendaraan listrik mahal. Namun peluang KBLBB juga terbuka dengan beragam insentif yang diberikan oleh Pemerintah.

“Kolaborasi semua pemangku kepentingan secara global merupakan kunci sukses dalam adopsi kendaraan listrik. Dengan kolaborasi berbagai pihak, kita ingin memastikan transisi menuju kendaraan listrik berjalan inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Kegiatan FGD di Yogyakarta dan Surabaya merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem KBLBB. Melalui forum ini, diharapkan muncul langkah-langkah konkret untuk mempercepat implementasi kendaraan listrik di Indonesia sekaligus membuka peluang baru bagi inovasi dan investasi di sektor energi bersih. (**)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed