ZONAKAWANUA.COM, BITUNG — Adanya kejanggalan dalam proses seleksi Dewan Pengawas dan Direksi perusahaan daerah di Kota Bitung, membuat salah satu peserta mengundurkan diri pada Kamis 20/5.
Ada 4 poin menjadi alasan yang disampaikan oleh peserta Don Ray Papuling S.AP sehingga mengundurkan diri dari tahapan seleksi tersebut.
Berikut kutipan surat pengunduran diri dari peserta seleksi Dewas dan Direksi Don Ray Papuling S.AP
Kepada Yth. Sekretaris Panitia Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi
Saya atas nama Don Ray Papuling salah satu peserta memilih mengundurkan diri dari seleksi yang dilakukan karena melihat banyaknya kejanggalan dalam tahapan seleksi.
Dimana proses seleksi dewan pengawas yang sudah berjalan tidak sesuai dengan tahapan, yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam proses seleksi.
Adapun kejanggalan-kejanggalan yang ditemui saat proses seleksi
1. Tahapan seleksi yang terus bergeser
2. Proses seleksi psikotes yang berjalan tidak ketat, bahkan dalam beberapa kesempatan, panitia mengijinkan peserta menggunakan HP untuk memfoto jawaban saat berlangsungnya tes.
3. Hasil psikotes yang terus terdunda padahal berdasarkan pengalaman dalam setiap psikotes hasil yang diterima hanya satu hari
4. Adanya tebang pilih dalam pemberian data untuk bahan makala, terutama di PD Bangun Bitung.
Sekretaris panitia seleksi Michael Remizaldy Jacobus SH, MH saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp memberikan tanggapan.
Jawaban saya :
1. Bergeser: karena kami menunggu tim psikotes polda. Tapi krn sampe hari ini dlm penggodokan, kami pansel memutuskan lanjut pada tes selanjutnya. Krn psikotes juga bagian dari UKK, sehingga penilaiannya akan kami putuskan akumulasi pd akhir seleksi;
2. Proses seleksi tdk ketat. Saya kira asumsi. Krn yg paling tahu tata cara psikotest itu adalah tim asesmen polda. Kami tdk intervensi, bahkan saat psikotes tim polda yg jaga bukan kami.
3. Ini psikotes kolektif, 80-an org yg ikut. Dan tim polda juga butuh waktu krn ada bbrpa perusahaan juga yg mereka godok.
4. Tebang pilih, kami tdk pernah terima pengaduan. Baru skrg saya dengar.
Dan perlu saya tegaskan kalau klarifikasi ini sdh saya sampaikan ke Saudara Don dan beliau sudah sangat paham.
(Paulus Marinu)
Komentar