ZONAKAWANUA.COM, MANADO – Wali Kota Manado Andrei Angouw, menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan Kapal Wisata Bottom Glass, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bertempat Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta, Kamis (3/6/21).
Dalam kegiatan ini, Wali Kota didampingi team work Pemerintah Kota Manado untuk menunjang program-program sinergitas AA-RS.
Kegiatan ini bertemakan “Peran Kemenhub dalam mendukung program Pemerintah untuk mendukung 5 (lima) destinasi parawisata super prioritas’.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah telah mencanangkan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di 5 (lima) wilayah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara) guna meningkatkan kunjungan wisatawan agar dapat bersaing dengan negara lain.
Menyusul penetapan 5 destinasi super prioritas tersebut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait konektivitas menuju lokasi tujuan wisata, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut sebagai wujud nyata Pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung di kawasan 5 (lima) Destinasi Wisata Super Prioritas.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono, mengatakan dalam kurun waktu tahun 2020 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan membangun sebanyak 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass, diantaranya 2 (dua) unit Kapal Wisata Bottom Glass Catamaran yang direncanakan akan ditempatkan di Labuan Bajo, NTT dan 2 (dua) unit Kapal Wisata Bottom Glass Trimaran yang direncanakan akan ditempatkan di Bunaken, Sulawesi Utara.
Hartono berpendapat, pembangunan kapal wisata bottom glass ini akan mendukung program pengembangan di kawasan 5 (lima) Destinasi Wisata Super Prioritas guna menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk melihat keindahan pemandangan bawah laut di Labuan Bajo dan Bunaken.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass ini dibiayai secara multi years dari dana APBN Tahun Anggaran 2020 sampai dengan 2021.
Selain itu, Andi juga meminta kepada masyarakat sekitar destinasi wisata untuk mendukung serta terlibat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata setempat.
“Masyarakat harus terlibat secara langsung, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan karena kebersihan lokasi wisata jadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung. Mari budayakan keselamatan dan kebersihan,” tandas Andi. (*/et).
Komentar