ZONAKAWANUA.COM, MANADO – Kasus kontroversi seleksi Paskibraka Kota Manado Tahun 2021 yang ditengarai sarat kepentingan, kini tengah bergulir di PTUN dan kian mengundang keprihatinan berbagai pihak.
Kali ini, Wakil Sekretaris 1 PPI Kota Manado, Rajiv J Sahempa, S.Th, yang angkat bicara menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, generasi muda dibentuk untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan. Tanpa disadari kasus ini, akan berpengaruh secara Psikis pada anak yang menjadi korban.
“Setahu saya kasus ini sudah dua kali sidang di PTUN, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Itu sih tidak mungkin masalahnya akan serumit ini kalau semua proses yang ada sudah sesuai dengan aturan,” kata Rajiv Sahempa, Selasa (22/06/2021).
Wakil Sekretaris 1 PPI Kota Manado mengakui, terkadang menjadi beban pikiran karna kedua anak tersebut bisa dibilang adik kelas di sekolah, jadi terkadang berdiri pada dua posisi yang membingungkan, berada pada situasi dilematis.
“Akan tetapi berbicara sebagai seorang hamba Tuhan, otomatis saya harus bicara tentang Kebenaran ‘Ya katakan Ya, Tidak Katakatan Tidak’. Karena selama saya mengikuti proses seleksi dari masih calon sampe sekarang sudah jadi Purna, tidak pernah ada Kata Cadangan semasa seleksi itu berjalan, kecuali jumlah sudah ditentukan sesuai aturan dan satu orang tidak hadir baru ada Pengganti atau Cadangan,” jelas Wasek 1 PPI Kota Manado.
Rajiv Sahempa melanjutkan, berdasarkan penjelasan bahwa anak tersebut diganti karena ada yang tidak hadir selesai diumumkan nama-nama yang lulus pada seleksi tahap I, akhirnya ditambahkan 1 nama untuk mengganti yang tidak hadir. Kalau di Seleksi pertama itu belum ada namanya Cadangan, nanti kalau sudah disahkan sesuai Hasil Seleksi pertama dan kedua. Terus dalam pertemuan perdana sebelum masuk masa Pembentukan ada yang berhalangan, nah baru Cadangan diambil untuk mengantikannya.
“Masalahnya disini kan tidak ada Hasil Nilai Akumulatif kalau yang Mengantikan ini nilainya lebih baik dibandingkan dari orang lain, kalau memang dikatakan yang Menganti ini adalah yang Terbaik di antara yg lain. Tapi semua itu hanya mereka yang terkait yang tahu, jangan rusak proses seleksi dengan tindakan yang akan berdampak pada psikis anak yang akan menjadi calon pemimpin di masa depan. Jangan wariskan contoh yang tidak baik dalam jiwa generasi muda bangsa,” ujar Rajiv Sahempa.
Seperti diketahui, dalam seleksi Paskibraka Kota Manado Tahun 2021, satu peserta yang sudah dinyatakan Lulus seleksi tahap I melalui SK Panitia, tiba-tiba dibatalkan pada seleksi tahap II, dan digantikan oleh peserta yang tidak lulus seleksi tahap I.
Merasa ada yang tidak beres dan berbau skandal dalam proses seleksi Paskibraka tersebut, orang tua anak yang menjadi korban merasa keberatan dan membawa masalah ini ke DPRD Kota Manado dan PTUN. (*/alfian)
Komentar