ZONAKAWANUA.COM – MANADO – Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag, menerima kunjungan sejumlah calon pekerja migran indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang sebagai Care Worker melalui program SSW, pada Senin (8/2/21). Kesempatan dialog ini lantas tak disia-siakan para calon pekerja mengutarakan kendala dalam proses pendaftaran program SSW ke Jepang diantaranya, kendala biaya kursus, biaya test bahasa dan skill.
Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag, mengungkapkan, Perlu diketahui bahwa untuk melamar menjadi Care Worker di Jepang, CPMI wajib memiliki sertifikat kemampuan berbahasa Jepang minimal N4. Hal ini masih menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pemerintah selaku inisiator program SSW.
“Kami akui bahasa merupakan salah satu kendala utama yang sering ditemui oleh calon pekerja migran Indonesia. Namun persyaratan ini adalah hal yang mutlak ketika bekerja di luar negeri”kata Hendra.
Lanjut Hendra, pihak perusahaan di Jepang juga hanya menerima sertifikat N4 yang dikeluarkan oleh Japan Foundation.
“Untuk sertifikat N4 sendiri, pihak perusahaan di Jepang hanya menerima sertifikat yang dikeluarkan oleh Japan Foundation. Nah, ini juga menjadi tantangan karena tes yang diadakan oleh Japan Foundation hanya berada di Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Medan”,jelasnya.
Ia menambahkan, untuk itu pihak UPT BP2MI Manado akan mengupayakan kemudahan bagi CPMI. “Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait biaya pelatihan yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah karena telah menjadi amanat UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia khususnya pasal 40” kata Hendra. Lebih lanjut, Hendra juga menyebutkan bahwa UPT BP2MI Manado akan mengupayakan untuk bekerjasama dengan pihak JGEC sebagai organisasi pendukung pendaftaran program SSW di Manado terkait permasalahan test N4 agar dapat dibuka sesi test di bumi nyiur melambai.
“Kami akan mengupayakan untuk bekerjasama dengan JGEC agar test N4 dapat dilakukan di Manado sehingga CPMI mendapatkan kemudahan untuk bekerja ke Jepang”, tutupnya.(*/et)
Komentar